Minggu, 27 Desember 2009

Long weekend @Handil 2 Base – CPA – NPU

Membaca status facebook antara tanggal 23-27 desember ini emang membuat ngiri…Gimana nggak inilah waktu yang pas buat jalan2 bareng keluarga (yang udah berkeluarga) atau dengan pacarnya (yang udah punya pacar)..kalo yang masih jomblo ya sama aja kali ya heheheh…Hampir semua status isinya mudik ke Jogja lah, jalan2 ke puncak lah,..dll..dll…lah gw malah harus ke lapangan..sendiri pula!
Berangkat hari Rabu sore 23 Des 2009 dari kantor Total EP Indonesie Balikpapan jam 17.30 wita menuju Handil base yang ditempuh kurang lebih 2-3 jam dengan perjalanan darat. Sebelumnya gw sebenarnya sudah confirm untuk naik last shuttle bis dari office ke Handil Base tapi kebetulan ada mobil lapangan pipeline Strada Triton yang posisi juga di Balikpapan dan akan kembali ke Handil, akhirnya gw mutusin untuk bareng mobil aja.
Setelah perjalanan 2.5 jam, sekitar pukul 20.00 wita gw nyampai juga di gerbang Handil 2 Base. Pertama kali yang gw lakukan adalah menuju receptionist untuk cek in di Hotel di dalam area Total ini. Ternyata receptionistnya kagak ada, kata orang situ kalo udah jam 8 malam orang yang jaga receptionist dah pulang..alamaaakkk…gw tidur dimana nih malam??!! Akhirnya setelah menunggu dengan harap2 cemas ternyata orang yang jaga receptionist datang juga dari sholat Isya..Alhamdulillah..akhirnya gw langsung check in di Hotel Bekapai 74 kamar 19. Disini juga ada hotel Handil 75 dsb. Kamar2nya bersih dan 1 kamar terdiri dari 2 tempat tidur dan 1 kamar mandi. Akhir kata kondisi hotel cukup nyaman untuk tidur apalagi dekat dengan masjid dan restoran.

Target kedatangan gw kesini ada 3 hal yang sebenarnya lebih pada pengenalan aktivitas Pipeline di lapangan untuk departemen FO/INT/PIT di antaranya adalah:
1. ROW walking di jalur Handil – Senipah – Dondang
2. Riser Inspection di area NPU/North Processing Area
3. Gathering Line inspection di area CPA/Central Processing Area
Alhamdulillah disini gw ketemu Pipeline Supervisor (Pak Joko Sarwoko) yang juga alumni UGM persisnya alumni FT Jurusan Teknik Nuklir angkatan senior banget…beliau sangat cooperative dalam menjelaskan maupun menemani gw untuk mencapai ke lokasi2 fasilitas Total EP Indonesie.

Tanggal 24 Des 2009, jam 8 pagi setelah mengurus permit dan persiapan ke traffic untuk pemakaian speed boat (hampir 80% aktivitas pipeline team menggunakan speed boat), gw didampingi pipeline inspector bernama Pak Sunarto, Pak Darmawi, Pak Edi setelah memakai life vest dan PPE segera menuju dermaga Handil 2 untuk segera naik ke Boat. Nakoda bernama Pak Fardin sudah siap di kemudi..mesin boat segera dihidupkan dan menderu menuju arah NPU. Satu jam di atas boat kami pun transit sebentar untuk menurunkan satu orang operator di CPU Tunu South…begitu akan distarter lagi ternyata arus listrik dari aki boat drop sehingga harus diperbaiki di bengkel boat yang terletak di seberang dermaga Tunu South. Ternyata boat mengalami rusak di bagian alternator dan tidak ada stock yang ready. Akhirnya daripada terjadi masalah yang tidak diinginkan maka perjalanan ke NPU yang masih membutuhkan waktu sekitar 2 jam dengan boat kami batalkan dan kami memutuskan untuk kembali ke Handil 2 Base untuk memperbaiki speed boat. Jam 12 siang kami telah mendarat di dermaga Handil 2 Base dan setelah ishoma, jam 13.30 gw dan team memutuskan untuk melakukan ROW inspection di jalur Handil – Senipah dengan mobil 4 weel drive. Di jalur ROW ini ada beberapa aktivitas yang berkaitan dengan penggantian pipa buried oil line sepanjang 16 km dengan menggunakan hottap fitting dan stopple (plugging system) dari TDW serta pigging pipa yang akan di abandon dengan cara pumping dengan media air.

Tanggal 25 Des 2009, sekitar jam 7.30 pagi kami dan team sudah siap di dermaga untuk menuju NPU. Speed boat dengan Nakoda Pak Fardin sudah siap di dermaga setelah satu hari kemarin diperbaiki. Kami pun melaju dengan kecepatan rata2 20 knot. 3 jam berada di speed boat melintasi sungai2 di delta Mahakam, kami pun tiba di North Processing Unit. Kami segera melapor ke security dan menukar badge. Sementara Pak Narto dan teman2 pipeline mengurus work permit, gw harus menghadap ke bagian HSE (Bp. Subiyono) untuk diberi safety briefing. Setelah jumatan, kami pun segera meluncur ke Gathering Station Mike (GTS-M) untuk melakukan riser inspection. Rata2 riser di Total EP Indonesie terletak di daerah rawa2 (swampy area). Bahkan banyak sekali warning sign yang terpasang di platform bertuliskan “Awas Buaya…” wadduuhhh…untuk dapat melakukan inspeksi terhadap riser2 ini maka kami harus ganti dengan sepatu bot karena bisa2 lumpur yang diinjak bisa sedalam lutut orang dewasa…sabar…sabar…Moga2 pas kaki terbenam di lumpur tidak ada buaya yang sedang jalan2 ya...
Tanggal 26 Des 2009, jam tangan pun belum menunjukan jam 7 pagi wita gw dan team (Pak Joko dan Pak Erwin) sudah siap di dermaga Handil 2 Base untuk menyeberang ke CPA. Setibanya di CPA, rekan2 yang lain segera mengurus permit untuk inspeksi gathering line sedang gw harus diberi safety briefing dulu oleh bagian HSE. Setelah semua masalah adminitrasi selesai kami pun langsung menuju dermaga CPA untuk segera menuju ke Platform M1 separator dan M2 Separator dimana terdapat pig receiver yang akan dimofikasi supaya bisa dilakukan Intelligent Pigging. Setelah beberapa saat memperoleh informasi dan penjelasan dari Pak Joko kami pun segera menuju ke sumur pengeboran di cluster HH, HP, dan HK dimana fasilitas pig launcher berada. Cukup menarik fasililitas pigging disini karena dari 3 line tersebut ternyata semua pig trap-nya sudah di-dismantle sehingga nanti ketika pigging akan dilakukan harus dilakukan pemasangan pig launcher dan pig receiver pada pipeline yang bersangkutan. Fasilitas lifting di beberapa area juga sudah dipasang, extension platform juga sudah dipasang. Pada area yang tidak terdapat lifting equipment maka lifting akan dilakukan dengan menggunakan crane barge. Mudah2an campaign Intelligent Pigging untuk Handil Gathering Line ini dapat berjalan dengan lancer..amiinn…
Akhirnya tanggal 27 Des 2009 setelah makan siang dan sholat Dhuhur di Hotel Bekapai 74, gw check out dan booking shuttle bus ke Balikpapan di bagian land traffic. Jam 13.30 sebuah mobil MPV Hyundai muncul dan hanya gw yang melakukan perjalanan dari Handil ke Balikpapan. Jam 5 sore gw check in di hotel Pacific jln ahmad yani Balikpapan dan menulis blog ini….tinggal buat report untuk dilaporkan hari Senin besok nih….wassalamualaikum… (Saatnya menelpon Bunda Uni..Naufal...Nadhif...lagi ngapain kalian???)

Sabtu, 19 Desember 2009

Teman..Sahabat...serasa Saudara..(surat terbuka buat Mas Ryan & Mas Putu)

Tulisan berikut ini gw tujukan ke teman2 gw yang rasanya udah kayak saudara sendiri..Mas Ryan, Mas Putu...mungkin ga terasa kalo ternyata kita sudah 5 tahun bersama2 di TGI di Departemen Pipeline Integrity. Udah banyak ya sepertinya yang kita lalui bareng selama kurun waktu itu heheheh...


Gw paling ingat dulu pas pertama kali diinterview sama Pak Saiful (yang sekarang udah balik ke Petronas) dan Pak Handijoko (yang walaupun udah balik ke PGN tapi masih sering contact sampai terakhir kemarin sebelum berangkat ke TOTAL beliau mengundang gw ke rumahnya di daerah Pulogadung untuk memberikan motivasi ke gw atas keputusan pindah perusahaan...dah kayak Bapak gw sendiri aja beliau ini). Selama interview yang paling banyak bertanya ya Pak Saiful karena beliau di hire TGI sebagai pipeline expertise. Sedangkan Pak Handijoko selama kurang lebih 1,5 jam interview lebih banyak diam dan hanya bertanya sekali-sekali saja. Wah dalam pikiran gw, calon manajer gw kok serem amat yak...kesannya galak gitu. Padahal setelah gw masuk dan kenal dengan beliau semua bayangan selama interview musnah..nah..nah..ternyata beliau orangnya sangat kebapakan dan sangat cocok menjadi pimpinan karena beliau sangat suka memotivasi anak buahnya.

Kemudian gw dikenalkan ke temen2 di PID..ada mas Ryan (walaupun dia orang Leo tapi bawaanya kalem dan jarang emosinya keluar...tapi kalo udah marah biasanya dia diem), ada mas Putu (apa karena dia besar di Surabaya jadi walaupun dia ngomong kalem pun rasanya kayak dibentak-bentak hehehe piss...dia orang nya ekspresif, jadi kalo ada masalah ya waktu itu juga dilampiaskan...tapi ingat mas Putu, kalo nafsu.. jangan ya hehehe..Dialah orang pertama yang bilang ke gw pas pertama kali masuk TGI : Dony, welcome to the Jungle. Tapi setelah gw pikir2 dan bergaul dengan temen2 TGI selama 5 tahun, Mas Putu pernyataan lu 5 tahun yang lalu gw jawab ya : Yes, i think TGI is beautiful jungle anyway...heheheh), ada juga Arie (yang sekarang jadi tetangga gw di Cimanggis Depok..thanks Rie atas pelajaran yang lu kasih buat berani naek KRL ekonomi yang super penuh orang dari Pondok Cina hehhe..), Ada juga Pak Hadiminola (yang cool dan beliau sekarang juga sudah ditarik ke PGN)..Ada juga Mas Radiks (yang juga termasuk kalem sihh...thanks Mas Radiks atas kerjasamanya selama kita di SEAPI or di Bredero atau pas FAT di BEL Valve...temen satu ruangan nih di kantor PMC Worley Parsons Indonesia)..ada juga Silvi (admin yang mirip Siti Nurhaliza hehehe...minimal Pak Saiful yang ngomong Sil...dia ini yang bulan2 pertama di TGI ingetin gw karena gw di assign sebagai Pipeline Engineer ya gw harus belajar dan paham soal pipeline itu sendiri..Thanks ya Sil...mungkin lu dah lupa ya kalo lu pernah ngomong itu)

Pengalaman yang paling berkesan ya pas tahun 2007 kita pertama kali ke offshore dengan DPDSV Stephaniturm untuk membuktikan bahwa buckle yang dideteksi oleh deformation pig-nya tuboscope memang ada...Lokasi pertama yang dibuka field joint coatingnya tidak ditemukan adanya buckle...maju satu joint ke upstream dan dibuka lagi ternyata tidak ada juga..wah kita pada posisi yang dilema ya...di satu sisi jika buckle emang tidak ada secara corporate pasti akan bersyukur karena jelas case closed...di sisi lain kita sebagai engineer bakalan malu karena data yang kita percaya ternyata tidak terbukti hehehe..setelah dilakukan diskusi di atas kapal dengan Bob Horne, Ivan Lim, Ho, dan Lee Chon Gee serta nggak ketinggalan dari pihak kontraktor ada Philips Cheung, Shahira, akhirnya kita move ke lokasi 1 joint downstream. Dan ketika dibuka ternyata di lokasi inilah ditemukan buckle pertama...ahhhh akhirnya ada juga. Dan mudah2an repair atas buckle ini segera bisa diselesaikan dengan Global Industries as EPCC dan WorleyParsons Indonesia as PMC di tahun 2010.



Gw secara pribadi mengucapkan terima kasih yang sebesar2nya untuk rekan2 TGI semuanya dan secara khusus kepada Pak Dadang Lalan (sebagai PIpeline Integrity Manager), Budiyono (corrosion engineer...) dan terkhusus lagi kepada rekan2 di PMT OPR...Pak Doddy (PM-OPR, terima kasih Pak atas nasehat dan dorongan Bapak selama ini kepada saya...i will never forget on what you said about the brighter future out there...thanks a lot Pak Doddy), juga ke Mas Putu, Mas Ryan, Kanjeng Tony, Mas Radiks, Pak Raffles, Pak Kenny and team, Mbak Pipit, Pak Darryl Berini...i will always remember you all...keep in touch !

Jumat, 18 Desember 2009

Proses recruitment TOTAL EP INDONESIE

Bagi temen2 yang ingin bekerja di Total EP Indonesie berikut gw tuliskan pengalaman gw selama mengikuti proses seleksi di perusahaan minyak dan gas milik Perancis ini.


pas gw ada perjalanan ke Batam, di hotel Harmoni gw dapet koran Kompas sekitar bulan Agustus 2009 dan disitu ada lowongan beberapa posisi di Total EP Indonesie. Lowongan itu gw foto pakai camera HP dan 2 minggu setelahnya begitu sampai di jakarta gw coba update CV dan gw kirim via email ke ep-id-drh.recruitment@total.com. 1-2 minggu berikutnya dari pihak Total Indonesie jakarta menelpon untuk undangan interview di Plaza Kuningan, Menara Utara, lantai 8.

Tahapan seleksi di Total EP yang saya lalui adalah sbb:
1. interview dengan staff HRD (jakarta)
2. interview dengan Head Services Recruitment (Jakarta)
3. Test Bahasa Inggris (in house, hasilnya hari itu juga langsung keluar)
4. Test kesehatan di Lakespra Saryanto (Jl. MT Haryono Jakarta)
5. Interview dengan user (terdiri dari Head Department, Head Services, dan 2 orang lagi lupa posisi nya apa dan yang satunya bule Perancis)
6. Interview dengan Head Divisi/Vice President
7. Interview dengan Head Department HRD
8. Interview dengan Executive VP (5-8 dilakukan di kantor Total EP Balikpapan)

Selama kita di Balikpapan, biaya pesawat Jakarta-Balikpapan pp, hotel, makan, laundry semua diprovide oleh TOTAL selama 3 hari 2 malam.

Setelah melalui proses yang cukup melelahkan dan kembali ke Jakarta, seminggu setelah itu dari pihak Head Services Recruitment mengirimkan email berupa offering letter dan draft contract untuk kita pelajari. Beberapa hari kemudian saya membuat appointment untuk bertemu dengan Head Services dan membahas beberapa item dalam dokumen kontrak maupun benefit yang ditawarkan TOTAL untuk dijelaskan lebih detil.

Akhirnya setelah semuanya jelas dan mendapat dukungan dari teman2 dari Transgasindo dan keluarga, maka gw putuskan untuk menerima offering Total EP Indonesie. Dan gw mulai join dengan TOTAL di balikpapan pada 16 Desember 2009...Dan selama 3 bulan ke depan selama proses probation dan seterusnya gw harus menunjukan performance yang baik dan di akhir bulan ketiga gw harus presentasi mengenai suatu project yang diberikan mentor selama proses probation di depan management TOTAL Indonesie. Insya Alloh jika memang perusahaan ini adalah tempat terbaik yang ditunjukan Alloh kepada gw, Insya Alloh gw diberikan kemudahan dan kelancaran...amiinnn...Mohon doanya dari Keluarga dan teman2 sekalian.

IMB Depok...mudah kok urusnya!!


Mengurus IMB?? ahh males Pak..kan rumah kita ada di kompleks perumahan bukan di pinggir jalan yang biasa dipakai buat usaha?lagian kita kan sudah punya IMB induk dari developer dulu.

Mungkin itu yang sering kita denger ketika bertanya kepada tetangga yang renovasi rumah. Sebenarnya kata "males" itu lahir karena telah lama ada anggapan kalau mengurus ijin kepada pemerintah bakalan ribet dan banyak uang2 ga jelas yang akan melayang untuk memuluskan proses penyelesaian ijin tersebut.

Berawal dari melihat banyak bangunan2 ruko di daerah Cililitan dan Duren Tiga yang dirobohkan sebagian karena belum ada IMB, maka ketika saya merenovasi rumah di daerah Cimanggis Depok saya pun berusaha untuk membuat IMB atas bangunan renovasi tersebut. Sebenarnya dalam mengurus IMB, saya sudah termasuk terlambat karena pekerjaan fisik bangunan sudah mencapai 90% sedangkan saya baru sedang mengurus IMB. Sebenarnya sesuai aturan IMB harus diterbitkan dahulu baru bangunan didirikan. Tapi apa boleh buat dengan modal nekat dan berprinsip bahwa ini adalah demi mematuhi peraturan daerah maka pada awal bulan September 2009 saya menuju kantor walikota Depok di Jln MArgonda Depok.


Tujuan pertama adalah menuju ke loket pengurusan IMB di Gedung baru yang terletak di sisi belakang (Bilang aja mau ke bagian BPPT-Badan Pelayanan Perijinan Terpadu). Disana diterima oleh seorang pegawai yang menanyakan keperluan saya. Saya jawab saya ingin mengurus IMB rumah tinggal dengan luas dibawah 200 m2. Akhirnya sama pegawai loket saya diberikan 4 lembar form yang harus diisi (form diberikan secara cuma2):

a. Surat permohonan IMB yang ditujukan kpd Walikota Depok

b. Form persetujuan tetangga rumah (kanan, kiri, depan, belakang) - bermaterai 6000

c. Form kesediaan untuk membongkar bangunan jika melanggar GSB - bermaterai 6000

d. Form rasio bukaan lahan..(lupa deh form yang satu ini namanya apa..) - bermaterai 6000


Setelah form saya terima, langsung saya pulang dan mempersiapkan semua persyaratan yang diperlukan untuk lampiran form2 tersebut yaitu:

a. Denah bangunan, gambar tampak depan dan samping bangunan

b. surat pengantar dari RT dan RW

c. form persetujuan tetangga selain ditandatangani tetangga (bermaterai 6000) juga ditandatangan RT/RW

d. fotokopi KTP

e. fotokopi IMB lama

f. fotokopi bukti pembayaran PBB terakhir

g. fotokopi bukti kepemilikan tanah / sertifikat tanah


Seminggu kemudian semua persyaratan tersebut lengkap dan saya kembali ke kantor walikota Depok untuk menyerahkan semua berkas. Di bagian loket pengurusan IMB, gambar denah dikoreksi sedikit dan karena semua gambar saya gambar sendiri satu hari berikutnya saya masukan lagi revisi gambar denahnya. Setelah semua kelengkapan dicek di bagian pengurusan IMB maka kemudian saya diberikan tanda terima berkas yang ditandatangani oleh pegawai loket IMB lengkap dengan NIP-nya. Begitu surat tanda terima saya pegang maka 50% saya sudah merasa aman kalau suatu saat ada pegawai kelurahan atau kecamatan atau p2B menanyakan soal IMB rumah tinggal yang sudah saya bangun, saya tinggal tunjukan tanda terima ini yang artinya proses pengurusan IMB sedang dilakukan (sampai titik ini saya tidak mengeluarkan uang sepeser pun kecuali untuk meminta surat keterangan dari RW, yang ternyata Pak RW matre banget..masak gw ditembak 250rb..akhirnya dengan ilmu nego akhirnya kita deal 100rb..busyett..hanya kasih ttd n cap doang 100rb bo'...pengen rasanya saya lapor ke KPK)

Sesuai informasi dari bagian loket IMB, bahwa berkas IMB saya akan diserahkan ke bagian Pengawasan dan Pengendalian Bangunan. Dan saya diminta untuk meninggalkan no hp untuk sewaktu-waktu dihubungi bagian Wasdal untuk dilakukan survey ke lokasi. Saya pun diberi no hp orang Wasdal yang akan melakukan survey. Karena sudah dekat dengan liburan Idul Fitri, maka proses survey yang gw tunggu2 ga pernah terjadi. Akhirnya 2 minggu setelah Idul Fitri gw ditelp bagian Wasdal untuk datang ke kantor Wasdal Depok...wah ketar-ketir juga nih..jangan2 bangunan yang udah gw bangun menyalahi GSB dan harus dibongkar. Lebih deg2an lagi ternyata kantor Wasdal di belakang posko satpol PP kota Depok yang biasanya bongkar2 bangunan liar..hiiiii. Tapi dengan rasa percaya diri tinggi gw langsung menuju kantor wasdal..eehhh ternyata disana cuma disuruh tandatangan Berita Acara Pemeriksaan Bangunan...lah survey-nya aja belum kok udah ttd Berita Acara yak..ya udah gw ttd aja biar ga mundur2. Seminggu setelah ttd BAP, berkas dikembalikan lagi ke bagian pengurusan IMB dan kita ditelpon untuk mengambil rincian biaya IMB yang harus dibayarkan ke bagian penerimaan pajak daerah di Gedung baru lantai 2. Setelah membayar sesuai dengan rincian biaya IMB, maka bukti pembayaran dicopy 3 kali untuk diserahkan lagi ke bagian BPPT di gedung baru lantai 1. Oleh petugas di bagian BPPT gw disuruh mengambil SK Walikota penerbitan IMB seminggu lagi. 1 minggu berikutnya saya langsung ke bagian BPPT dan menunjukan fotokopi bukti pembayaran retribusi IMB dan setelah menunggu 1 jam maka SK IMB pun saya terima dengan lampiran gambar denah dan tampak yang sudah distempel !


Kesimpulannya dari semua rangkaian pengurusan IMB di atas gw hanya mengeluarkan uang ga jelas ya ke Pak RW itu aja selain itu ya hanya bayar retribusi IMB yang besarannya sesuai dengan apa yang tertera dalam rincian biaya restribusi IMB (sesuai kwitansinya). Jadi buat temen2 yang rumahnya belum ber-IMB atau rumah setelah direnovasi belum diurus IMB renovasi-nya saya sarankan diurus aja, ga perlu pakai calo karena saya rasa cukup mudah kok pengurusannya (kurang dari 2 bulan IMB sudah terbit).

Minggu, 16 Agustus 2009

Working All Day for My Family


Tak terasa usia pernikahan kami sudah akan menginjak 4 tahun (Januari 2010 mendatang). Alhamdulillah kami juga telah dikarunia anak-anak yang lucu dan sehat dan Insya Allah menjadi anak yang pandai cerdas, berbakti dan berguna bagi orangtua, agama, bangsa dan negara.

Sabtu, 15 Agustus 2009

Menghadapi Emosi Anak Balita

Tingkah laku kemarahan anak Anda yang masih kecil tidak kunjung berhenti juga hari itu. Terdengar jeritan tingginya begitu memekakkan telinga. Dan banyak barang telah menjadi sasaran kemarahannya. Semua tindakan orangtua jadi salah. Secara naluriah, Anda ingin pergi meninggalkan situasi seperti ini bukan?? Namun ini bukanlah pilihan bijaksana. Pastilah ada solusi pemecahannya.
Hiruk-pikuk si kecil yang sedang berteriak dan menendang ini dapat membuat kita, para orangtua, frustasi. Bagaimana menghadapi situasi ini? Alih-alih melihat kemarahan sebagai suatu bencana, mari kita coba melihat kemarahan sebagai kesempatan untuk belajar.
Kenapa Emosi Anak-anak Bisa Meledak?
Ada berbagai perilaku ledakan emosi, mulai dari menangis dan melolong hingga menjerit, menendang, memukul, maupun menahan nafas kuat-kuat. Ledakan emosi biasanya terjadi dari usia 1 hingga 3 tahun, baik anak laki maupun perempuan. Temperamen anak-anak berubah secara dramatis, jadi beberapa anak mungkin mengalami ledakan emosi secara berkala, sedangkan yang lain mungkin hanya jarang-jarang saja.
Bahkan anak kecil yang baik sekalipun terkadang bisa mengalami ledakan emosi yang sangat kuat. Ini adalah bagian pengembangan diri yang normal dan tidaklah perlu dipandang sebagai sesuatu yang negatif. Perlu disadari bahwa anak-anak belum memiliki kemampuan kontrol diri seperti orang dewasa.
Bayangkan bagaimana rasanya saat Anda butuh untuk mengoperasikan sebuah DVD Player dan tidak bisa melakukannya, tidak peduli betapa kerasnya Anda mencoba. Hal ini disebabkan karena Anda tidak mengerti cara melakukannya. Sangatlah membuat frustasi, bukan? Beberapa dari kita mungkin mengomel, melemparkan buku petunjuk pengoperasian, membanting pintu dan lain sebagainya. Itu adalah luapan emosi versi orang dewasa. Nah anak-anak juga mencoba menguasai dunia mereka, dan di saat mereka tidak bisa melakukan sesuatu, sering kali mereka menggunakan satu cara untuk melampiaskan kejengkelan mereka, yaitu meluapkan emosinya.
Beberapa penyebab dasar dari ledakan emosi yang sering dikenali adalah kebutuhan akan perhatian, lelah, lapar, ataupun perasaan tidak nyaman. Sebagai tambahan, ledakan emosi ini adalah akibat frustasinya si anak karena mereka tidak bisa mendapatkan sesuatu (misalnya suatu benda ataupun perhatian orangtuanya) untuk melakukan apa yang mereka inginkan. Frustasi merupakan suatu bagian dari hidup mereka yang tidak bisa dihindarkan sembari mereka mempelajari bagaimana manusia, benda, dan tubuh mereka bekerja.
Ledakan emosi juga umum dialami saat usia 2 tahun, saat di mana anak-anak belajar menguasai bahasa. Mereka mengerti akan sesuatu namun susah untuk mengatakannya karena keterbatasan bahasa. Bayangkan bila kita tidak bisa mengkomunikasikan kebutuhan kita kepada seseorang; ini adalah pengalaman buruk yang bisa memicu emosi. Dengan meningkatnya kemampuan berkomunikasi, ledakan emosi ini cenderung menurun.
Penyebab lain dari ledakan emosi terjadi saat anak harus melewati suatu masa dimana kebutuhan akan otonomi meningkat. Di masa ini mereka ingin mendapatkan suatu kebebasan dan pengendalian. Sebenarnya hal ini adalah kondisi yang bagus untuk memupuk semangat berjuang, di mana seringkali anak berpikir “aku bisa mengerjakannya sendiri” atau “aku mau itu, berikan itu padaku”. Nah, saat mereka merasa bahwa mereka tidak bisa mengerjakan atau tidak bisa memperoleh apa yang mereka inginkan, maka ledakan emosi bisa terpicu.
Menghindari Ledakan Emosi Kemarahan
Cara terbaik untuk mengatasi ledakan emosi adalah dengan menghindarinya bilamana memungkinkan. Berikut ini adalah strategi yang bisa membantu:
Pastikan anak Anda tidak bersandiwara hanya karena dia tidak mendapatkan perhatian yang cukup. Bagi seorang anak, perhatian negatif (reaksi orangtua terhadap ledakan emosi kemarahannya) adalah lebih baik ketimbang tidak ada perhatian sama sekali. Cobalah untuk membiasakan diri mengenali perilaku baik sang anak dan memberikan penghargaan atas perilaku baiknya.
Cobalah memberi anak-anak tersebut suatu kontrol atas hal-hal kecil yang mereka sanggup lakukan. Hal ini akan memenuhi kebutuhan mereka akan kebebasan dan mengurangi ledakan emosi kemarahan secara drastis. Tawarkan pilihan kecil seperti “Apakah kamu mau jus jeruk atau jus apel?” atau “Apakah kamu mau menggosok gigi sebelum atau setelah mandi?”. Dengan cara ini, Anda tidak bertanya “Apakah kamu mau menggosok gigi sekarang?” yang tanpa bisa dihindari akan dijawab oleh sang anak dengan “Tidak”.
Simpan dengan baik benda-benda berbahaya agar di luar jangkauan anak-anak, jauhkan dari pandangan mata ataupun jangkauan tangan mereka; sehingga mereka tidak perlu berjuang begitu keras untuk mendapatkan benda-benda tersebut. Tentu saja hal ini tidaklah mungkin bisa dilakukan setiap waktu, khususnya di luar rumah di mana lingkungan tersebut tidaklah bisa dikendalikan.
Alihkan perhatian sang anak. Manfaatkan rentang perhatian anak yang pendek dengan menawarkan barang pengganti ataupun memulai aktivitas baru untuk menggantikan aktivitas yang berpotensi membuat frustasi ataupun yang dilarang. Atau bisa juga dengan mengganti suasana dengan membawa mereka ke ruang lain.
Tatkala anak-anak bermain atau berusaha menguasai suatu tugas baru, aturlah agar mereka bisa mengalami keberhasilan setahap demi setahap. Berikan mainan yang sesuai dengan umurnya. Juga mulailah dengan sesuatu yang sederhana dan mudah sebelum melanjutkannya dengan tugas yang lebih menantang.
Pertimbangkan permintaan anak dengan seksama. Apakah permintaan ini terlalu berlebihan atau tidak? Pertimbangkan dengan baik, penuhi permintaan tersebut bilamana tidak berlebihan.
Ketahui limit/batasan anak Anda. Jika Anda tahu anak sedang lelah, maka tidaklah tepat untuk mengajaknya berbelanja ataupun memintanya melakukan satu tugas lagi.
Jika anak masih mengulangi aktivitas yang dilarang padahal membahayakan, peganglah sang anak dengan kuat untuk beberapa menit. Tatap matanya dan katakan Anda tidak mengijinkan tindakannya. Tetaplah konsisten. Anak-anak harus mengerti bahwa Anda serius untuk masalah yang berkaitan dengan keamanan.
Taktik Menghadapi Ledakan Emosi Kemarahan
Hal terpenting yang harus diingat tatkala berhadapan dengan seorang anak yang sedang marah, tidak peduli apa sebabnya, adalah tetap bersikap tenang. Jangan memperparah keadaan dengan rasa frustasi Anda. Anak-anak bisa merasakan saat orangtua mereka menjadi frustasi. Hal ini bisa membuat frustasi mereka menjadi lebih parah. Tarik nafas dalam-dalam dan cobalah untuk berpikir lebih jernih. Anak Anda meniru teladan Anda. Memukul anak tidaklah membantu dalam situasi seperti ini; karena anak akan menangkap pesan bahwa kita bisa menyelesaikan masalah dengan pukulan. Milikilah kontrol diri yang cukup.
Pertama, coba pahami apa yang sedang terjadi. Ledakan emosi kemarahan harus ditangani secara tersendiri tergantung dari penyebabnya. Cobalah untuk mengerti penyebabnya. Misalnya ketika anak Anda sedang mengalami kekecewaan besar, Anda perlu berempati dengannya sebelum mengarahkan tindakan dan sikap selanjutnya.
Situasinya akan berbeda saat menghadapi ledakan emosi dari seorang anak yang mengalami penolakan. Sadarilah bahwa anak kecil belum memiliki kemampuan untuk menjelaskan suatu alasan dengan baik, sehingga Anda mungkin tidak menerima penjelasan yang memuaskan. Mengabaikan ledakan amarah mereka adalah satu cara untuk menangani hal ini dengan catatan ledakan emosi ini tidak membahayakan anak Anda ataupun orang lain. Lanjutkan saja aktivitas Anda setelah memberikan perhatian sesaat, biarkan ia berkutat sendiri dengan perasaannya namun masih dalam jarak pandangan Anda. Jangan tinggalkan anak kecil Anda sendirian, bila tidak, dia akan merasa ditinggalkan dengan emosi yang masih belum terkontrol. Ingat cara ini tidak selalu berhasil namun untuk kasus ringan bisa jadi sangat membantu.
Nah ceritanya akan sangat berbeda jika anak-anak yang sedang marah tersebut berada dalam bahaya karena menyakiti dirinya sendiri atau orang lain. Sebaiknya anak ini dibawa ke tempat yang tenang dan aman untuk ditenangkan. Hal ini juga berlaku untuk ledakan emosi yang terjadi di tempat umum.
Anak-anak yang lebih besar cenderung memanfaatkan ledakan emosi untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Apalagi jika mereka telah mengetahui taktik ini berhasil sebelumnya. Jika anak-anak tersebut telah bersekolah, adalah pantas untuk meminta mereka ke kamar mereka untuk menenangkan diri dan memikirkan perilakunya. Ketimbang menggunakan batasan waktu tertentu, orangtua bisa meminta mereka tetap berada di kamar hingga mereka telah bisa mengendalikan diri. Ini adalah pilihan untuk penguasaan di mana anak belajar untuk mengendalikan diri dengan tindakan mereka.
Setelah Badai Kemarahan
Terkadang seorang anak mengalami kesulitan menghentikan kemarahannya. Dalam kasus ini, kita bisa bantu mereka dengan berkata “Saya akan membantu menenangkanmu sekarang”. Tapi jangan beri penghargaan kepada anak Anda setelah kemarahannya dengan mengalah. Hal ini hanya akan membuktikan kepada anak Anda bahwa ledakan emosi adalah efektif untuk memaksakan kehendaknya. Sebagai gantinya, puji anak Anda atas keberhasilannya mengendalikan diri.
Setelah kemarahan, anak juga menjadi peka ketika mereka mengetahui bahwa mereka tidak lagi berlaku manis. Nah inilah saat yang tepat untuk memeluk mereka dan meyakinkan bahwa mereka tetap dicintai tanpa syarat. (Source : Hianoto Santoso via Parents School)

Bagaimana Ortu bersikap??

Terkadang kita ingin menunjukkan superioritas kita pada anak melalui berbagai contoh dan tindakan yang kita inginkan untuk ditiru oleh anak-anak tercinta. Tidakkah kita menyadari kebijaksanaan yang kita dapatkan sekarang ini adalah hasil sebuah proses - yang belum tentu prosesnya harus sama dengan yang dilalui anak kita. Mungkin saja hasil akhirnya nanti sama namun janganlah mengharapkan prosesnya harus persis sama.Saat anak-anak berbuat kesalahan berilah mereka waktu untuk belajar dari hal itu dengan penanganan yang tepat. Seringkali kita menunjukkan superioritas kita dengan mengejeknya, mencemooh, mengkritik dan langsung menunjukkan mana yang benar. Dengan bangganya kita mengatakan “Lihat Papa / Mama, begini lho caranya! Mengerti tidak? Masa begini saja harus diajari dan diberitahu berulang-ulang? Belajar dan berpikirlah sendiri dong!”Marilah kita sadari bahwa motivasi orangtua dengan kalimat semacam di atas hanya memiliki reaksi positif pada sedikit anak. Sebagian besar anak akan menangkap makna negatif dengan motivasi semacam itu. Anak-anak tidak bisa disamaratakan! Mereka memiliki keunikan dan keunggulan masing-masing. Janganlah berusaha mengubah keunikan tersebut kecuali kita bisa langsung meminta pada Sang Pencipta untuk mengubahnya. Ciptaan Tuhan sempurna adanya.Kitalah orangtua yang perlu memahami anak kita dan menggunakan pemahaman itu untuk mengarahkannya menjadi yang terbaik dari dirinya.Sudahkah kita berusaha memahami anak-anak kita dengan lebih baik lagi? Jika kita menjawab “sudah” namun hasilnya belum seperti yang kita inginkan maka pasti ada sesuatu yang belum kita pahami dengan baik. Marilah belajar meningkatkan diri agar pemahaman kita menjadi lebih mantap. (Sumber : Sekolah Ortu)

Jumat, 14 Agustus 2009

OFFSHORE vs FAMILY

Bekerja di Offshore ternyata membosankan...
Bagi sebagian orang bekerja di lepas pantai memang mengasyikkan apalagi bagi mereka yang sudah bertahun-tahun menggeluti dunia offshore. Bagi mereka yang masih bujangan mungkin tidak menjadi masalah tapi bagi orang2 seperti saya yang sudah berkeluarga apalagi dengan 2 anak yang masih balita (2.5 tahun dan yang paling kecil baru 6 bulan) merupakan hal cukup berat untuk menjalaninya. Di saat anak2 masih lucu-lucunya kita tidak bisa menikmatinya...jikalau boleh memilih lebih baik bekerja yang setiap hari masih bisa ketemu anak istri..setiap hari sabtu minggu bermain main ke UI Depok dengan danaunya dan hutan kotanya yang cukup sejuk...Tapi apa boleh buat mungkin inilah jalanku untuk mendidik keluarga. Mungkin ada rekan-rekan yang juga punya pengalaman yang sama, mungkin bisa berbagi bagaimana tetap bisa memberikan perhatian dan kasih sayang kepada keluarga ketika kita jauh dari mereka...