Minggu, 27 Desember 2009

Long weekend @Handil 2 Base – CPA – NPU

Membaca status facebook antara tanggal 23-27 desember ini emang membuat ngiri…Gimana nggak inilah waktu yang pas buat jalan2 bareng keluarga (yang udah berkeluarga) atau dengan pacarnya (yang udah punya pacar)..kalo yang masih jomblo ya sama aja kali ya heheheh…Hampir semua status isinya mudik ke Jogja lah, jalan2 ke puncak lah,..dll..dll…lah gw malah harus ke lapangan..sendiri pula!
Berangkat hari Rabu sore 23 Des 2009 dari kantor Total EP Indonesie Balikpapan jam 17.30 wita menuju Handil base yang ditempuh kurang lebih 2-3 jam dengan perjalanan darat. Sebelumnya gw sebenarnya sudah confirm untuk naik last shuttle bis dari office ke Handil Base tapi kebetulan ada mobil lapangan pipeline Strada Triton yang posisi juga di Balikpapan dan akan kembali ke Handil, akhirnya gw mutusin untuk bareng mobil aja.
Setelah perjalanan 2.5 jam, sekitar pukul 20.00 wita gw nyampai juga di gerbang Handil 2 Base. Pertama kali yang gw lakukan adalah menuju receptionist untuk cek in di Hotel di dalam area Total ini. Ternyata receptionistnya kagak ada, kata orang situ kalo udah jam 8 malam orang yang jaga receptionist dah pulang..alamaaakkk…gw tidur dimana nih malam??!! Akhirnya setelah menunggu dengan harap2 cemas ternyata orang yang jaga receptionist datang juga dari sholat Isya..Alhamdulillah..akhirnya gw langsung check in di Hotel Bekapai 74 kamar 19. Disini juga ada hotel Handil 75 dsb. Kamar2nya bersih dan 1 kamar terdiri dari 2 tempat tidur dan 1 kamar mandi. Akhir kata kondisi hotel cukup nyaman untuk tidur apalagi dekat dengan masjid dan restoran.

Target kedatangan gw kesini ada 3 hal yang sebenarnya lebih pada pengenalan aktivitas Pipeline di lapangan untuk departemen FO/INT/PIT di antaranya adalah:
1. ROW walking di jalur Handil – Senipah – Dondang
2. Riser Inspection di area NPU/North Processing Area
3. Gathering Line inspection di area CPA/Central Processing Area
Alhamdulillah disini gw ketemu Pipeline Supervisor (Pak Joko Sarwoko) yang juga alumni UGM persisnya alumni FT Jurusan Teknik Nuklir angkatan senior banget…beliau sangat cooperative dalam menjelaskan maupun menemani gw untuk mencapai ke lokasi2 fasilitas Total EP Indonesie.

Tanggal 24 Des 2009, jam 8 pagi setelah mengurus permit dan persiapan ke traffic untuk pemakaian speed boat (hampir 80% aktivitas pipeline team menggunakan speed boat), gw didampingi pipeline inspector bernama Pak Sunarto, Pak Darmawi, Pak Edi setelah memakai life vest dan PPE segera menuju dermaga Handil 2 untuk segera naik ke Boat. Nakoda bernama Pak Fardin sudah siap di kemudi..mesin boat segera dihidupkan dan menderu menuju arah NPU. Satu jam di atas boat kami pun transit sebentar untuk menurunkan satu orang operator di CPU Tunu South…begitu akan distarter lagi ternyata arus listrik dari aki boat drop sehingga harus diperbaiki di bengkel boat yang terletak di seberang dermaga Tunu South. Ternyata boat mengalami rusak di bagian alternator dan tidak ada stock yang ready. Akhirnya daripada terjadi masalah yang tidak diinginkan maka perjalanan ke NPU yang masih membutuhkan waktu sekitar 2 jam dengan boat kami batalkan dan kami memutuskan untuk kembali ke Handil 2 Base untuk memperbaiki speed boat. Jam 12 siang kami telah mendarat di dermaga Handil 2 Base dan setelah ishoma, jam 13.30 gw dan team memutuskan untuk melakukan ROW inspection di jalur Handil – Senipah dengan mobil 4 weel drive. Di jalur ROW ini ada beberapa aktivitas yang berkaitan dengan penggantian pipa buried oil line sepanjang 16 km dengan menggunakan hottap fitting dan stopple (plugging system) dari TDW serta pigging pipa yang akan di abandon dengan cara pumping dengan media air.

Tanggal 25 Des 2009, sekitar jam 7.30 pagi kami dan team sudah siap di dermaga untuk menuju NPU. Speed boat dengan Nakoda Pak Fardin sudah siap di dermaga setelah satu hari kemarin diperbaiki. Kami pun melaju dengan kecepatan rata2 20 knot. 3 jam berada di speed boat melintasi sungai2 di delta Mahakam, kami pun tiba di North Processing Unit. Kami segera melapor ke security dan menukar badge. Sementara Pak Narto dan teman2 pipeline mengurus work permit, gw harus menghadap ke bagian HSE (Bp. Subiyono) untuk diberi safety briefing. Setelah jumatan, kami pun segera meluncur ke Gathering Station Mike (GTS-M) untuk melakukan riser inspection. Rata2 riser di Total EP Indonesie terletak di daerah rawa2 (swampy area). Bahkan banyak sekali warning sign yang terpasang di platform bertuliskan “Awas Buaya…” wadduuhhh…untuk dapat melakukan inspeksi terhadap riser2 ini maka kami harus ganti dengan sepatu bot karena bisa2 lumpur yang diinjak bisa sedalam lutut orang dewasa…sabar…sabar…Moga2 pas kaki terbenam di lumpur tidak ada buaya yang sedang jalan2 ya...
Tanggal 26 Des 2009, jam tangan pun belum menunjukan jam 7 pagi wita gw dan team (Pak Joko dan Pak Erwin) sudah siap di dermaga Handil 2 Base untuk menyeberang ke CPA. Setibanya di CPA, rekan2 yang lain segera mengurus permit untuk inspeksi gathering line sedang gw harus diberi safety briefing dulu oleh bagian HSE. Setelah semua masalah adminitrasi selesai kami pun langsung menuju dermaga CPA untuk segera menuju ke Platform M1 separator dan M2 Separator dimana terdapat pig receiver yang akan dimofikasi supaya bisa dilakukan Intelligent Pigging. Setelah beberapa saat memperoleh informasi dan penjelasan dari Pak Joko kami pun segera menuju ke sumur pengeboran di cluster HH, HP, dan HK dimana fasilitas pig launcher berada. Cukup menarik fasililitas pigging disini karena dari 3 line tersebut ternyata semua pig trap-nya sudah di-dismantle sehingga nanti ketika pigging akan dilakukan harus dilakukan pemasangan pig launcher dan pig receiver pada pipeline yang bersangkutan. Fasilitas lifting di beberapa area juga sudah dipasang, extension platform juga sudah dipasang. Pada area yang tidak terdapat lifting equipment maka lifting akan dilakukan dengan menggunakan crane barge. Mudah2an campaign Intelligent Pigging untuk Handil Gathering Line ini dapat berjalan dengan lancer..amiinn…
Akhirnya tanggal 27 Des 2009 setelah makan siang dan sholat Dhuhur di Hotel Bekapai 74, gw check out dan booking shuttle bus ke Balikpapan di bagian land traffic. Jam 13.30 sebuah mobil MPV Hyundai muncul dan hanya gw yang melakukan perjalanan dari Handil ke Balikpapan. Jam 5 sore gw check in di hotel Pacific jln ahmad yani Balikpapan dan menulis blog ini….tinggal buat report untuk dilaporkan hari Senin besok nih….wassalamualaikum… (Saatnya menelpon Bunda Uni..Naufal...Nadhif...lagi ngapain kalian???)

Sabtu, 19 Desember 2009

Teman..Sahabat...serasa Saudara..(surat terbuka buat Mas Ryan & Mas Putu)

Tulisan berikut ini gw tujukan ke teman2 gw yang rasanya udah kayak saudara sendiri..Mas Ryan, Mas Putu...mungkin ga terasa kalo ternyata kita sudah 5 tahun bersama2 di TGI di Departemen Pipeline Integrity. Udah banyak ya sepertinya yang kita lalui bareng selama kurun waktu itu heheheh...


Gw paling ingat dulu pas pertama kali diinterview sama Pak Saiful (yang sekarang udah balik ke Petronas) dan Pak Handijoko (yang walaupun udah balik ke PGN tapi masih sering contact sampai terakhir kemarin sebelum berangkat ke TOTAL beliau mengundang gw ke rumahnya di daerah Pulogadung untuk memberikan motivasi ke gw atas keputusan pindah perusahaan...dah kayak Bapak gw sendiri aja beliau ini). Selama interview yang paling banyak bertanya ya Pak Saiful karena beliau di hire TGI sebagai pipeline expertise. Sedangkan Pak Handijoko selama kurang lebih 1,5 jam interview lebih banyak diam dan hanya bertanya sekali-sekali saja. Wah dalam pikiran gw, calon manajer gw kok serem amat yak...kesannya galak gitu. Padahal setelah gw masuk dan kenal dengan beliau semua bayangan selama interview musnah..nah..nah..ternyata beliau orangnya sangat kebapakan dan sangat cocok menjadi pimpinan karena beliau sangat suka memotivasi anak buahnya.

Kemudian gw dikenalkan ke temen2 di PID..ada mas Ryan (walaupun dia orang Leo tapi bawaanya kalem dan jarang emosinya keluar...tapi kalo udah marah biasanya dia diem), ada mas Putu (apa karena dia besar di Surabaya jadi walaupun dia ngomong kalem pun rasanya kayak dibentak-bentak hehehe piss...dia orang nya ekspresif, jadi kalo ada masalah ya waktu itu juga dilampiaskan...tapi ingat mas Putu, kalo nafsu.. jangan ya hehehe..Dialah orang pertama yang bilang ke gw pas pertama kali masuk TGI : Dony, welcome to the Jungle. Tapi setelah gw pikir2 dan bergaul dengan temen2 TGI selama 5 tahun, Mas Putu pernyataan lu 5 tahun yang lalu gw jawab ya : Yes, i think TGI is beautiful jungle anyway...heheheh), ada juga Arie (yang sekarang jadi tetangga gw di Cimanggis Depok..thanks Rie atas pelajaran yang lu kasih buat berani naek KRL ekonomi yang super penuh orang dari Pondok Cina hehhe..), Ada juga Pak Hadiminola (yang cool dan beliau sekarang juga sudah ditarik ke PGN)..Ada juga Mas Radiks (yang juga termasuk kalem sihh...thanks Mas Radiks atas kerjasamanya selama kita di SEAPI or di Bredero atau pas FAT di BEL Valve...temen satu ruangan nih di kantor PMC Worley Parsons Indonesia)..ada juga Silvi (admin yang mirip Siti Nurhaliza hehehe...minimal Pak Saiful yang ngomong Sil...dia ini yang bulan2 pertama di TGI ingetin gw karena gw di assign sebagai Pipeline Engineer ya gw harus belajar dan paham soal pipeline itu sendiri..Thanks ya Sil...mungkin lu dah lupa ya kalo lu pernah ngomong itu)

Pengalaman yang paling berkesan ya pas tahun 2007 kita pertama kali ke offshore dengan DPDSV Stephaniturm untuk membuktikan bahwa buckle yang dideteksi oleh deformation pig-nya tuboscope memang ada...Lokasi pertama yang dibuka field joint coatingnya tidak ditemukan adanya buckle...maju satu joint ke upstream dan dibuka lagi ternyata tidak ada juga..wah kita pada posisi yang dilema ya...di satu sisi jika buckle emang tidak ada secara corporate pasti akan bersyukur karena jelas case closed...di sisi lain kita sebagai engineer bakalan malu karena data yang kita percaya ternyata tidak terbukti hehehe..setelah dilakukan diskusi di atas kapal dengan Bob Horne, Ivan Lim, Ho, dan Lee Chon Gee serta nggak ketinggalan dari pihak kontraktor ada Philips Cheung, Shahira, akhirnya kita move ke lokasi 1 joint downstream. Dan ketika dibuka ternyata di lokasi inilah ditemukan buckle pertama...ahhhh akhirnya ada juga. Dan mudah2an repair atas buckle ini segera bisa diselesaikan dengan Global Industries as EPCC dan WorleyParsons Indonesia as PMC di tahun 2010.



Gw secara pribadi mengucapkan terima kasih yang sebesar2nya untuk rekan2 TGI semuanya dan secara khusus kepada Pak Dadang Lalan (sebagai PIpeline Integrity Manager), Budiyono (corrosion engineer...) dan terkhusus lagi kepada rekan2 di PMT OPR...Pak Doddy (PM-OPR, terima kasih Pak atas nasehat dan dorongan Bapak selama ini kepada saya...i will never forget on what you said about the brighter future out there...thanks a lot Pak Doddy), juga ke Mas Putu, Mas Ryan, Kanjeng Tony, Mas Radiks, Pak Raffles, Pak Kenny and team, Mbak Pipit, Pak Darryl Berini...i will always remember you all...keep in touch !

Jumat, 18 Desember 2009

Proses recruitment TOTAL EP INDONESIE

Bagi temen2 yang ingin bekerja di Total EP Indonesie berikut gw tuliskan pengalaman gw selama mengikuti proses seleksi di perusahaan minyak dan gas milik Perancis ini.


pas gw ada perjalanan ke Batam, di hotel Harmoni gw dapet koran Kompas sekitar bulan Agustus 2009 dan disitu ada lowongan beberapa posisi di Total EP Indonesie. Lowongan itu gw foto pakai camera HP dan 2 minggu setelahnya begitu sampai di jakarta gw coba update CV dan gw kirim via email ke ep-id-drh.recruitment@total.com. 1-2 minggu berikutnya dari pihak Total Indonesie jakarta menelpon untuk undangan interview di Plaza Kuningan, Menara Utara, lantai 8.

Tahapan seleksi di Total EP yang saya lalui adalah sbb:
1. interview dengan staff HRD (jakarta)
2. interview dengan Head Services Recruitment (Jakarta)
3. Test Bahasa Inggris (in house, hasilnya hari itu juga langsung keluar)
4. Test kesehatan di Lakespra Saryanto (Jl. MT Haryono Jakarta)
5. Interview dengan user (terdiri dari Head Department, Head Services, dan 2 orang lagi lupa posisi nya apa dan yang satunya bule Perancis)
6. Interview dengan Head Divisi/Vice President
7. Interview dengan Head Department HRD
8. Interview dengan Executive VP (5-8 dilakukan di kantor Total EP Balikpapan)

Selama kita di Balikpapan, biaya pesawat Jakarta-Balikpapan pp, hotel, makan, laundry semua diprovide oleh TOTAL selama 3 hari 2 malam.

Setelah melalui proses yang cukup melelahkan dan kembali ke Jakarta, seminggu setelah itu dari pihak Head Services Recruitment mengirimkan email berupa offering letter dan draft contract untuk kita pelajari. Beberapa hari kemudian saya membuat appointment untuk bertemu dengan Head Services dan membahas beberapa item dalam dokumen kontrak maupun benefit yang ditawarkan TOTAL untuk dijelaskan lebih detil.

Akhirnya setelah semuanya jelas dan mendapat dukungan dari teman2 dari Transgasindo dan keluarga, maka gw putuskan untuk menerima offering Total EP Indonesie. Dan gw mulai join dengan TOTAL di balikpapan pada 16 Desember 2009...Dan selama 3 bulan ke depan selama proses probation dan seterusnya gw harus menunjukan performance yang baik dan di akhir bulan ketiga gw harus presentasi mengenai suatu project yang diberikan mentor selama proses probation di depan management TOTAL Indonesie. Insya Alloh jika memang perusahaan ini adalah tempat terbaik yang ditunjukan Alloh kepada gw, Insya Alloh gw diberikan kemudahan dan kelancaran...amiinnn...Mohon doanya dari Keluarga dan teman2 sekalian.

IMB Depok...mudah kok urusnya!!


Mengurus IMB?? ahh males Pak..kan rumah kita ada di kompleks perumahan bukan di pinggir jalan yang biasa dipakai buat usaha?lagian kita kan sudah punya IMB induk dari developer dulu.

Mungkin itu yang sering kita denger ketika bertanya kepada tetangga yang renovasi rumah. Sebenarnya kata "males" itu lahir karena telah lama ada anggapan kalau mengurus ijin kepada pemerintah bakalan ribet dan banyak uang2 ga jelas yang akan melayang untuk memuluskan proses penyelesaian ijin tersebut.

Berawal dari melihat banyak bangunan2 ruko di daerah Cililitan dan Duren Tiga yang dirobohkan sebagian karena belum ada IMB, maka ketika saya merenovasi rumah di daerah Cimanggis Depok saya pun berusaha untuk membuat IMB atas bangunan renovasi tersebut. Sebenarnya dalam mengurus IMB, saya sudah termasuk terlambat karena pekerjaan fisik bangunan sudah mencapai 90% sedangkan saya baru sedang mengurus IMB. Sebenarnya sesuai aturan IMB harus diterbitkan dahulu baru bangunan didirikan. Tapi apa boleh buat dengan modal nekat dan berprinsip bahwa ini adalah demi mematuhi peraturan daerah maka pada awal bulan September 2009 saya menuju kantor walikota Depok di Jln MArgonda Depok.


Tujuan pertama adalah menuju ke loket pengurusan IMB di Gedung baru yang terletak di sisi belakang (Bilang aja mau ke bagian BPPT-Badan Pelayanan Perijinan Terpadu). Disana diterima oleh seorang pegawai yang menanyakan keperluan saya. Saya jawab saya ingin mengurus IMB rumah tinggal dengan luas dibawah 200 m2. Akhirnya sama pegawai loket saya diberikan 4 lembar form yang harus diisi (form diberikan secara cuma2):

a. Surat permohonan IMB yang ditujukan kpd Walikota Depok

b. Form persetujuan tetangga rumah (kanan, kiri, depan, belakang) - bermaterai 6000

c. Form kesediaan untuk membongkar bangunan jika melanggar GSB - bermaterai 6000

d. Form rasio bukaan lahan..(lupa deh form yang satu ini namanya apa..) - bermaterai 6000


Setelah form saya terima, langsung saya pulang dan mempersiapkan semua persyaratan yang diperlukan untuk lampiran form2 tersebut yaitu:

a. Denah bangunan, gambar tampak depan dan samping bangunan

b. surat pengantar dari RT dan RW

c. form persetujuan tetangga selain ditandatangani tetangga (bermaterai 6000) juga ditandatangan RT/RW

d. fotokopi KTP

e. fotokopi IMB lama

f. fotokopi bukti pembayaran PBB terakhir

g. fotokopi bukti kepemilikan tanah / sertifikat tanah


Seminggu kemudian semua persyaratan tersebut lengkap dan saya kembali ke kantor walikota Depok untuk menyerahkan semua berkas. Di bagian loket pengurusan IMB, gambar denah dikoreksi sedikit dan karena semua gambar saya gambar sendiri satu hari berikutnya saya masukan lagi revisi gambar denahnya. Setelah semua kelengkapan dicek di bagian pengurusan IMB maka kemudian saya diberikan tanda terima berkas yang ditandatangani oleh pegawai loket IMB lengkap dengan NIP-nya. Begitu surat tanda terima saya pegang maka 50% saya sudah merasa aman kalau suatu saat ada pegawai kelurahan atau kecamatan atau p2B menanyakan soal IMB rumah tinggal yang sudah saya bangun, saya tinggal tunjukan tanda terima ini yang artinya proses pengurusan IMB sedang dilakukan (sampai titik ini saya tidak mengeluarkan uang sepeser pun kecuali untuk meminta surat keterangan dari RW, yang ternyata Pak RW matre banget..masak gw ditembak 250rb..akhirnya dengan ilmu nego akhirnya kita deal 100rb..busyett..hanya kasih ttd n cap doang 100rb bo'...pengen rasanya saya lapor ke KPK)

Sesuai informasi dari bagian loket IMB, bahwa berkas IMB saya akan diserahkan ke bagian Pengawasan dan Pengendalian Bangunan. Dan saya diminta untuk meninggalkan no hp untuk sewaktu-waktu dihubungi bagian Wasdal untuk dilakukan survey ke lokasi. Saya pun diberi no hp orang Wasdal yang akan melakukan survey. Karena sudah dekat dengan liburan Idul Fitri, maka proses survey yang gw tunggu2 ga pernah terjadi. Akhirnya 2 minggu setelah Idul Fitri gw ditelp bagian Wasdal untuk datang ke kantor Wasdal Depok...wah ketar-ketir juga nih..jangan2 bangunan yang udah gw bangun menyalahi GSB dan harus dibongkar. Lebih deg2an lagi ternyata kantor Wasdal di belakang posko satpol PP kota Depok yang biasanya bongkar2 bangunan liar..hiiiii. Tapi dengan rasa percaya diri tinggi gw langsung menuju kantor wasdal..eehhh ternyata disana cuma disuruh tandatangan Berita Acara Pemeriksaan Bangunan...lah survey-nya aja belum kok udah ttd Berita Acara yak..ya udah gw ttd aja biar ga mundur2. Seminggu setelah ttd BAP, berkas dikembalikan lagi ke bagian pengurusan IMB dan kita ditelpon untuk mengambil rincian biaya IMB yang harus dibayarkan ke bagian penerimaan pajak daerah di Gedung baru lantai 2. Setelah membayar sesuai dengan rincian biaya IMB, maka bukti pembayaran dicopy 3 kali untuk diserahkan lagi ke bagian BPPT di gedung baru lantai 1. Oleh petugas di bagian BPPT gw disuruh mengambil SK Walikota penerbitan IMB seminggu lagi. 1 minggu berikutnya saya langsung ke bagian BPPT dan menunjukan fotokopi bukti pembayaran retribusi IMB dan setelah menunggu 1 jam maka SK IMB pun saya terima dengan lampiran gambar denah dan tampak yang sudah distempel !


Kesimpulannya dari semua rangkaian pengurusan IMB di atas gw hanya mengeluarkan uang ga jelas ya ke Pak RW itu aja selain itu ya hanya bayar retribusi IMB yang besarannya sesuai dengan apa yang tertera dalam rincian biaya restribusi IMB (sesuai kwitansinya). Jadi buat temen2 yang rumahnya belum ber-IMB atau rumah setelah direnovasi belum diurus IMB renovasi-nya saya sarankan diurus aja, ga perlu pakai calo karena saya rasa cukup mudah kok pengurusannya (kurang dari 2 bulan IMB sudah terbit).